FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RADIOLOGI RSUP SANGLAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RADIOLOGI RSUP SANGLAH

Penulis

  • I Wayan Angga Wirajaya

Kata Kunci:

quality assurance, manajemen keselamatan radiasi, kepuasan pasien

Abstrak

Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi bidang Radiologi berkembang begitu pesat, dengan dikembangkannya teknologi imejing yang terbukti sangat membantu mendiagnosa berbagai macam penyakit, khususnya radiodiagnostik. Di Indonesia, pemanfaatan radiasi untuk bidang kesehatan khususnya di bidang diagnostik, menjadi semakin luas dan penting. Berbagai jenis peralatan sinar-X diagnostik seperti pesawat sinar-X radiografi umum telah dimanfaatkan di berbagai Rumah sakit - rumah sakit besar, Klinik dan Puskesmas. Dengan dasar ini maka perlu dilakukan Jaminan Mutu atau Quality Assurance (QA) untuk menghasilkan pelayanan radiologi yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Quality Assurance dan Manajemen Keselamatan Radiasi terhadap Kepuasan Pasien di Instalasi Radiologi RSUP Sanglah.

Adapun rumusan masalah: 1). Bagaimana pengaruh Quality Assurance terhadap Kepuasan pasien di Instalasi Radiologi RSUP Sanglah? 2). Bagaimana Pengaruh manajemen keselamatan radiasi terhadap Kepuasan pasien di Instalasi Radiologi RSUP Sanglah? 3). Faktor apakah dalam Quality Assurance Radiologi yang dominan mempengaruhi kepuasan pasien? 4). Faktor apakah dalam Manajemen Keselamatan Radiasi yang dominan mempengaruhi kepuasan pasien?

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka analisis data dilakukan dengan SEM adalah sekumpulan teknik-teknik statistik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh Quality Assurance dan manajemen keselamatan radiasi terhadap Kepuasan pasien di Instalasi Radiologi RSUP Sanglah, dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Quality Assurance memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien sebesar 0.767 yang berarti semakin baik Quality Assurance yang diberikan, maka kepuasan pasien semakin meningkat. 2. Manajemen Keselamatan Radiasi memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap kepuasan pasien sebesar 0.183 yang berarti semakin baik Pengaruh Sistem Manajemen Keselamatan Radiasi, maka kepuasan pasien semakin meningkat. 3. Quality Assurance Radiologi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien sebesar 0.77 yang dominan mempengaruhi kepuasan pasien. Dalam Quality Assurance factor assurance dengan nilai 0.81 yang dominan mempengaruhi kepuasan pasien. 4. Dalam Manajemen Keselamatan Radiasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien sebesar 0.18. Dalam Manajemen Keselamatan Radiasi factor pemantauan dosis radiasi dengan nilai 0.75 yang dominan mempengaruhi kepuasan pasien.

Saran dari penelitian ini dari analisis yang telah dilakukan terbukti bahwa Quality Assurance memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan pasien dan manajemen keselamatan radiasi berpengaruh positif namun tidak signifikan di Instalasi Radiologi RSUP Sanglah maka dari itu perlu peningkatan QA dan Manajemen keselamatan radiasi. Faktor-faktor yang tidak dominan pada Quality Assurance seperti Tangibles, Reliability, Responsiveness dan empati dan Manajemen Keselamatan Radiasi seperti organisasi proteksi radiasi dan peralatan pemantauan dosis radiasi perlu lebih ditingkatkan untuk meningkatkan kepuasan pasien. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk faktor-faktor sistem manajemen belum diteliti yaitu pemeriksaan kesehatan, penyimpanan dokumen, jaminan kualitas dan pendidikan dan pelatihan.

Referensi

Azhar. 2002. ’Keselamatan Radiasi di Fasilitas Radioterapi’, Buletin ALARA, [Online], vol. 4 (Edisi Khusus), pp. 1519. Dari :http://www.batan-bdg.go.id

BAPETEN, 2003. Pedoman dosis pasien radiodiagnostik. Jakarta

BAPETEN, 2010, Pedoman Metode Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X Radiodiagnostik dan Intervensional, Jakarta.

Bureau United States of Radiological Health.1975. X-ray Exposure Study; Revised Estimates of Genetically Significant Dose, Bulletin Vol.IX. No3.Washington

Bushong, C. S., 2001, Radiologic Biology and. Protection, 7 th. Edition,CV. Mosby Company, Washington

Departemen Kesehatan RI, 2010. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014. Jakarta

Eko, Budi Jumpeno. 2006. Sistem Manajemen Keselamatan Radiasi. Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi – BATAN. Jakarta

Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations. 2002. Joint Commission International Accreditation Standards for Hospitals 2nd Edition. United States of America: Joint Commission International.

Muninjaya, A. A. G. (2011). Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Jakarta :EGC

NCRP, 1998. National Council on Radiation Protection and Measurements. Bethesda, Maryland.

Papp, Jeffrey. 2006. Quality Management in The Imaging Science. Edisi ke 3, Mosby. Inc, Philadelphia.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor 11 tahun 1975. Tentang. Keselamatan kerja terhadap radiasi.

PP No 63 tahun 2000 tentang Keselamatan dan Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion (PP63/2000)

Satrianegara, M. Fais. 2014. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan.Jakarta : Salemba Medika

Sofyan, Hasnel, dkk. 2002. Budaya Keselamatan dalam pemanfaatan Radiasi di Rumah Sakit. Iptek Ilmiah Populer.

Jakarta; Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-BATAM

Unduhan

Diterbitkan

2017-12-18

Terbitan

Bagian

Artikel
Loading...